Buat kamu yang sering order makanan via online atau take away dari restoran, pasti sudah tidak asing dengan benda yang bernama styrofoam. Jenis pembungkus atau kemasan makanan ini masih saja sering dipilih karena harganya yang murah, mudah didapatkan, praktis, dan serbaguna untuk membungkus berbagai jenis makanan. Wah, memang jadi sebuah solusi yang cepat dan efisien tampaknya ya.

Namun, tahukah kamu kalau penggunaan styrofoam sebagai pembungkus makanan bisa mengakibatkan risiko yang jauh lebih serius dari yang kita kira? Meskipun terlihat aman-aman saja, potensi bahaya styrofoam sering kali diabaikan, baik oleh kita sebagai konsumen maupun bagi para penjual makanan. Tak hanya berbahaya untuk kesehatan, tetapi juga untuk lingkungan sekitar. Yuk, kita cari tahu lima bahaya styrofoam dan alasan kenapa sebaiknya hindari penggunaannya sebagai pembungkus makanan..

1. Mengandung Zat Berbahaya untuk Kesehatan

Nama styrofoam sebenarnya merupakan merek dagang, benda ini memiliki nama ilimiah polistirena. Walaupun punya material yang ringan, styrofoam terbukti cukup kuat. Namun, bahan kimia yang terkandung dalam styrofoam dapat bereaksi ketika kontak langsung dengan makanan. Zat stirena di dalamnya dapat berpindah ke makanan yang akan kita konsumsi. Semakin sering dan banyak styrofoam terpapar makanan, semakin besar pula kemungkinan terpapar stirena. Dampak bahaya yang mungkin terjadi adalah iritasi pada kulit dan mata. Jika paparan terus berlanjut, dapat mengganggu sistem pencernaan hingga meningkatkan risiko penyakit kanker. Meskipun kadar styrofoam yang digunakan di Indonesia dikatakan masih dalam batas aman, bukankah tetap lebih baik jika kita hindari?

2. Tidak Ramah Lingkungan

Di balik keunggulannya, tersimpan dampak negatif yang ditimbulkan styrofoam terhadap lingkungan. Bahan styrofoam dijuluki sebagai sampah abadi perusak lingkungan karena sangat sulit terurai dan dapat bertahan hingga ratusan tahun. Proses penguraiannya yang lambat ini membuat styrofoam sering kali terlihat menumpuk di tempat pembuangan sampah akhir atau bahkan terdampar di aliran sungai atau laut. Jika sudah berada di laut, styrofoam dapat hancur menjadi mikroplastik yang berbahaya bagi hewan laut, karena mengandung bahan kimia beracun yang dapat merusak ekosistem laut.

3. Merusak Cita Rasa Makanan

Meskipun praktis sebagai pembungkus makanan, styrofoam punya kelemahan dalam menjaga kualitas rasa makanan. Sering kali, saat makanan baru matang dan masih panas, langsung ditempatkan dalam kemasan styrofoam. Pada saat itulah bahan kimia dalam styrofoam dapat memengaruhi rasa dan aroma makanan. Alhasil saat kita mengonsumsinya, cita rasa makanan tersebut akan berubah. Misalnya, makanan jadi akan terasa kurang fresh hingga terkadang muncul bau tidak sedap atau asing di indra penciuman kita.

4. Kemasan Makanan yang Rentan Kebocoran

Kalau kamu ingin membungkus makanan yang berkuah, styrofoam jelas bukan pilihan yang tepat. Bahan styrofoam cenderung tidak tahan terhadap cairan dan suhu panas dalam waktu yang lama. Jika digunakan untuk membungkus dan membawa makanan berkuah, kemasan styrofoam akan menjadi rapuh dan mudah bocor. Tentunya jadi sangat merepotkan ya, kalau makanan yang kita bawa bocor dan tumpah?

5. Bukan Alternatif Terbaik

Dari sekian banyak pilihan pembungkus atau kemasan makanan, styrofoam bukan termasuk alternatif terbaik, terutama untuk penggunaan rutin atau jangka panjang. Faktanya, masih banyak pilihan pembungkus makanan lainnya yang lebih aman, praktis, ramah lingkungan, dan dirancang khusus untuk makanan. Misalnya, plastik BOPP dan CPP yang lebih ramah lingkungan karena bisa didaur ulang.

Kedua jenis plastik ini sering digunakan sebagai pembungkus makanan. Kombinasi BOPP + CPP membuat plastik jenis ini mampu terurai secara alami tanpa perlu dipisahkan seperti plastik yang lain. Tingkat kelembapan dan fleksibilitas yang tinggi juga merupakan alasan mengapa jenis plastik ini menjadi pilihan yang terbaik untuk pembungkus makanan.
Kini saatnya kita mulai beralih dari styrofoam ke plastik kemasan makanan yang lebih aman untuk kesehatan dan tentu saja ramah lingkungan. Pastikan kamu memilih produk plastik yang berkualitas hanya di KUPP, Your Customized Eco-Friendly Packaging.